Ciri Khas, Budaya, Makanan Khas Kota Malang
SENTRA TEMPE SANAN, rasanya tidak asing lagi ditelinga kita. Kota
yang terkenal sebagai kota pendidikan dan juga kota wisata. Terutama di
daerah tempat tinggal saya, yaitu di Sanan sebagai Pusat Sentra
Industri Kota Malang. Di daerah saya inilah sangat terkenal dengan Tempe
dan Keripik Tempenya. Bagi wisatawan dalam negeri maupun luar negeri
bila berkunjung di Kota Malang pasti menemui dengan Keripik Tempe.
Terutama di daerah Batu, disana juga sangat terkenal dengan buah apel
dan tempat wisata yang bagus khususnya dalam edukasi. Oh iya sobat, di
daerah saya pernah dikunjungi oleh beberapa artis terkenal seperti Agnes
Monica dan Presiden kita dulu Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani
Yudhoyono beserta kerabat. Di daerah inilah warga masyarakat khususnya
warga sanan mencari uang di sentra indusri ini. Karena hampir setiap
rumah yang berada di Sanan memiliki usaha Keripik Tempe. Saya pribadi
juga terlibat dalam pembuatan keripik tempe tersebut, karena Ibu saya
memiliki usahanya sendiri. Sehingga saya sebagai anaknya juga promosi
kepada teman-teman kuliah saya. Beberapa bulan kemarin tepatnya di
rampal acara makanan nusantara, dan daerah saya pula terlibat dalam
pembuatan tempe terpanjang. Ayo sahabat blog kunjungilah kotaku. Kota
Malang!
Budaya Kota Malang
Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota dingin. Selain dikenal dengan julukan Kota dingin, julukan Kota Malang di mata masyarakat Indonesia beraneka ragam seperti contohnya Paris van East Java, Kota Wisata, Kota Militer, Kota Sejarah, Kota Olahraga, Kota Apel, Kota Susu, Kota Kuliner serta salah satunya ialah kota Budaya dan Kota Keseni. Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada Malang.
Ciri Khas Kota Malang
Masyarakat malang terkenal Religius, Dinamis, Bekerja Keras, Lugas, dan bangga terhadap identitasnya sebagai arek malang (AREMA). Orang malang yang asli malang, pasti sudah sangat mengenal dengan boso walikan (bahan kebalikan) yang sering di gunakan, kebanyakan orang asli malang yang sudah lama tinggal di malang sering menggunakan boso walikan. Orang yang bukan asli malang kadang-kadang tidak tahu dengan boso walikan, contohnya antara lain :
-Ker (Rek)
-Sam (Mas)
-Ngalam (Malang)
-Nakam (Makan)
-Libom (Mobil)
-Ongis Nade (Singo Edan), dll.
Selain
itu sahabat blog, Malang juga mempunyai wisata yang mengedepankan
pada proses pembelajaran anak-anak. Seperti di Jatim Park, Wisata Eco
Green, Museum Satwa, Batu Night Spectacular, Alun-alun Kota Batu,
Selecta, Wisata petik (Kusuma Agro). Disana sobat
dapat bersenang senang bermain dan belajar tentang banyak hal seperti
hewan dari luar negeri, penemuan science, barang-barang antik dll.
Biasanya tempat-tempat wisata inilah yang menjadi pusat untuk rekreasi
para keluarga dan juga anak-anak apalagi disaat liburan tiba, mulai
membludak kawasan kota batu sebagai tujuan wisata. Alun-alun inilah yang
menjadi pusat Kota batu. Disinilah para keluarga dan juga para remaja
menghabiskan waktunya untuk bersantai ria dan menikmati suasana
alun-alun yang indah dan bersih. Tidajk hanya itu, di alun-alun inilah
juga terdapat permainan yang bagus untuk anak kecil dan para remaja.
Disamping itu juga banyak orang-orang yang menjual makanan khas Malang.
Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota dingin. Selain dikenal dengan julukan Kota dingin, julukan Kota Malang di mata masyarakat Indonesia beraneka ragam seperti contohnya Paris van East Java, Kota Wisata, Kota Militer, Kota Sejarah, Kota Olahraga, Kota Apel, Kota Susu, Kota Kuliner serta salah satunya ialah kota Budaya dan Kota Keseni. Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada Malang.
Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi
budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini
sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk,
Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari,
saat ini bertambah kesenian baru yang semakin berkembang pesat di kota
Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari
kreatifitas dan inovasi masyarakat asli Kota Malang, sejak dahulu
sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat Malang namun baru
sekaranglah “BANTENGAN” lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya
masyarakat lokal namun juga sampai luar daerah bahkan mancanegara.
Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap
perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan
Republik Indonesia.
Ciri Khas Kota Malang
Masyarakat malang terkenal Religius, Dinamis, Bekerja Keras, Lugas, dan bangga terhadap identitasnya sebagai arek malang (AREMA). Orang malang yang asli malang, pasti sudah sangat mengenal dengan boso walikan (bahan kebalikan) yang sering di gunakan, kebanyakan orang asli malang yang sudah lama tinggal di malang sering menggunakan boso walikan. Orang yang bukan asli malang kadang-kadang tidak tahu dengan boso walikan, contohnya antara lain :
-Ker (Rek)
-Sam (Mas)
-Ngalam (Malang)
-Nakam (Makan)
-Libom (Mobil)
-Ongis Nade (Singo Edan), dll.
Jatimpark sendiri ada 2 di kawasan batu yaitu jatimpark 1 dan jatimpark
2,ditiap lokasi wisata tesebut memiliki keistimewaan tersendiri.Berikut
sedikit ulasannya.
- Jatim Park 1 dinobatkan sebagai juara 1 katerogi wisata buatan berskala besar tingkat nasional yang dianugerahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, Jumat (27/9/2013), di Jakarta. “Saya tidak menyangka Kota Wisata Batu sedemikian indah. Kita tidak perlu ke Disneyland, Ancol, cukup disini (Batu, Red),” kata Mari Elka Pengestu di Klub Bunga dalam acara Galadinner bersama Muspida Malang Raya, Rabu (2/5/2013).
- Jatim Park 2 Sedikit berbeda dengan Jatim park 1 yang lebih ditargetkan sebagai taman bermain dan hiburan, Jatim park 2 lebih menunjukan tempat belajar selain tempat bermain. Jatim park 2 mengusung konsep belajar ilmu alam, biologi dan pembelajaran satwa yang disajikan dengan latar belakang sesuai habitatnya. Jawa Timur Park 2 dibangun di wilayah batu malang. Jatim park 2 terdiri dari Museum Satwa, Batu Secret Zoo dan Pohon Inn Hotel. Harga tiket untuk Jatim Park 2 berkisar antara Rp65.000 pada hari Senin-Kamis dan Rp90.000 pada hari Jumat-Minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar